Sabtu, 28 Mei 2011

SESAL

di sudut rumahku terletak tempat
berbagai alat makan rapi tersusun
pada waktunya mereka berguna

di keseharian aku berbagi
telingamu adalah wadah penerima
satu-dua cerita tak habis mengalir
hatiku di tanganmu

bersama waktu kita melangkah
lewati berbagai kumpulan rekan
kegembiraan dengan berceloteh panjang
sayup kudengar kisahku kaupaparkan

ketika makan
aku mencari pisau di tempatnya tersimpan
ternyata telah hilang tanpa kusadari
ketika kulihat dadaku
pisau itu telah kauhujamkan tepat di jantungku

mengapa kawan?

--------

(puisi ini saya buat atas permintaan seorang teman) 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar