di sudut rumahku terletak tempat
berbagai alat makan rapi tersusun
pada waktunya mereka berguna
di keseharian aku berbagi
telingamu adalah wadah penerima
satu-dua cerita tak habis mengalir
hatiku di tanganmu
bersama waktu kita melangkah
lewati berbagai kumpulan rekan
kegembiraan dengan berceloteh panjang
sayup kudengar kisahku kaupaparkan
ketika makan
aku mencari pisau di tempatnya tersimpan
ternyata telah hilang tanpa kusadari
ketika kulihat dadaku
pisau itu telah kauhujamkan tepat di jantungku
mengapa kawan?
--------
(puisi ini saya buat atas permintaan seorang teman)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar