Sabtu, 11 Juni 2011

Rabu, 08 Juni 2011

MOHON


jembatan sungai kulangkahi
deras arusnya menampar keras bebatuan
suaranya mendesir sampai jauh

ANTARA II

sunyi dalam pikirku terbakar
kenyataan dan harapan memilih jalan masing-masing
taman telah menjadi semak belukar

TERUNTUK

kaki kecilku melangkah di lantai dengan hantaran lengan
kehangatan sinarmu mengantar ke depan
dari bahasa terbata-bata hingga baca tulis
rengkuhan yang senantiasa dekat kurasakan

SASTRA

galilah tanah
mungkin ada emas di situ

RIPUH

kaki adalah kekuatan berjejak
gambar jiwa memberikan bekas telapaknya

PENYESALAN

ada kuda di sana!
berlari kita bertanya kepada pemiliknya
seandainya saja kita bisa menunggangnya

GELAGAT

di dermaga kapal lalu-lalang
membuang sauh membongkar muatan
suara air adalah kawan sejati