jembatan sungai kulangkahi
deras arusnya menampar keras bebatuan
suaranya mendesir sampai jauh
malam-malamku berisi kerlingan matamu
terlalu indah untuk kulewatkan
mengapa tilamku menjadi tak bersahabat?
harapku menggunung
meraih hati dan menjadikannya tertulis
engkau menjaga jarak
pedih belum hilang, katamu
hal baru belum sanggup kau mulai
tatapanmu menggambar rasa
mulutku lambat bicara
kamu memang lebih dewasa
aku bergantung kepada asa
sadarku menilai
berkarya adalah tujuan yang masih panjang
kekuatan mewujudkan belum terbentuk
harus menangiskah aku?
Please...
--------
(puisi ini saya buat atas permintaan seorang teman)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar