Rabu, 08 Juni 2011

PENYESALAN

ada kuda di sana!
berlari kita bertanya kepada pemiliknya
seandainya saja kita bisa menunggangnya


udara dingin pegunungan
menjadi penguat bagi kehangatan kita
berjalan di aspal sepi
menatap alam dengan kesederhanaan yang tangguh

aku terperosok di parit
kakiku luka
kau menatap dingin

kekasihku,

manusia adalah gading
rapuh dan lemah pada keinginan
kesadaranku terlambat setelah aku berpaling
kau tak memaafkan!

sejuta kataku menjadi limbahmu
tanah serasa runtuh dengan penolakanmu
seandainya kusanggup memutar waktu
takkan terjadi apa-apa yang menggores lukamu

masih dalam harapku terbuka pintumu
memukul diri adalah rangkaian keseharian
tak sanggup aku menerima sorot tajammu

seandainya memang patah
jiwaku menyerah
semoga kau mendapatkan yang lebih baik lagi!

--------

(puisi ini saya buat atas permintaan seorang teman)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar