Sabtu, 28 Mei 2011

BERKACA I

kepulan asap adalah sahabat karibku
sepoi angin menerpa wajahku
kamar pengap telah menjadi bagian tak terpisahkan
dalam duduk diam malam jiwaku mencari
                         
berbagai langkah kutempuh
lewati belantara kota-kota membentuk suatu pemahaman
hidup cuma sesuatu yang diberikan
isi tubuh pun tak pernah kita mengerti

mengharap untuk menjadi berarti
aku bergumam menengadah
apa-apa yang dikejar banyak orang bagiku adalah sampah
karna sering kali menodai keberadaan hakiki
andai pun banyak yang kumiliki
semua pasti punah pada ukuran waktu
takkan kubawa berkas-berkas jerih payahku menggaru alam
yang mana,
semuanya akan kembali juga kepada alam

ada kepedihan dalam penat
tahun-tahun lewat adalah buku terbuka
corengan keliru adalah guru

aku hanya bisa mensyukuri
sebab untuk sedikit pengorbanan adalah suatu kenikmatan
bahkan tak terhitung yang telah Kau sampaikan
rambut di atasku pun tak mampu kutelusuri

terima kasih, ya Allah
karena untuk sebutir debu ini telah Kau tempatkan berbagai kesenangan
mohon ampunanMu karena tanpa sadar keangkuhan diri muncul berulang kali
berhala besar yang manusia sembah di banyak waktu
daging hancur,
tapi izinkanlah kiranya kami tetap melekat dekat kepadaMu!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar