Sabtu, 28 Mei 2011

GALAU

(teruntuk adikku, RWA)

di nadiku darah merah dan putih tak lagi nyatu
merayap dari jantung ke tiap sudut raga
lututku lunglai di jalan setapak
lenganku terbanting keringnya sukma

aku tak mampu memberi arti
aku mau menari bersama bintang
aku ingin tenggelam ke dunia bawah yang kelam
aku hendak mencabik keindahan

hidup adalah samaran antara hal fana dan baka
lingkar waktu menjadi acuan meraih segala yang semu
kesenangan dan derita hanyalah gambaran singkat

sunyi menikam
embun mengoyak mimpi
hati dan pikiran bergerak lambat dalam lari pagi kota
terjangan harapan mendorong raga bergerak dalam hal yang nyata
tapi tak kutemukan sebagian jiwaku
yang luruh dalam rintik hujan pagi hari
aku dan kota tak lagi mampu berbaur

resah dan keluh menyurutkan langkahku di hari penantian
akankah tiba engkau yang kutunggu dalam waktu singkat
atau masih haruskah ku berlari di atas awan
memainkan mimpi orang lain untuk kenikmatan diri
menoleh ke belakang aku tak berani
kesalahan menyatu pada gerak bibir serta tubuh
maafkan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar