hari-hari terasa asing
curah air tak lagi sama menempuhi sudut kota
selalu saja muncul kelabu di pertengahan hari
:
kami telah menjadi tua
berbagai upaya kalian telah menambah percepatannya
kami ingin bersahabat dengan semua mahluk
ternyata uluran tangan disambut tuba
untuk itulah
kami bunuh ikan
kami bunuh tetumbuhan
kami bunuh manusia
kami resah dengan tubuh penuh luka
kami telah menelan semua kada hajat kalian
maka
kami terjang pulau
kami terjang benua
kami terjang kota-kotamu
dari puncak tinggi kami datang menghalau semua penghalang
debur kami kalian takuti
tapi kalian tak juga jera
kalian bangun tembok
kalian bangun saluran
tak ada satupun penjamin kami tak bisa menembusinya
kalian telah menyengsarakan diri
kalian timpakan kami berbagai keburukan
kami korban
kalian korban
telah banyak pelajaran bertahun silam
bijak hanya bisa muncul menjelang uzur
nilailah kami
rangkullah kami
pijakan terkecil untuk berubah adalah keindahan
sebab di sini nyawa adalah taruhannya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar