Rabu, 08 Juni 2011

YANG TERPENDAM

aku senang berkendara
jalur udara adalah tempatku bermain
negeri ini adalah lingkup kecil yang kuraih dari tempatku duduk



wajah-wajah menjadi bagian hariku
penyampaian kata hanyalah aroma klise
sampai tatapmu menyambar sisi dalamku
kau genggam mimpiku

aku melanjutkan berkendara
melewati kota-kota hingga penghujung negeri
mengapa kakiku harus selalu terdampar di pantaimu?

sahabat hilir mudik bertandang
di pertemuan siang tatapmu membuat beku
lemah batinku
mengapa bahasa tak lagi menyatu dengan tubuhku?

aku berada di pusaran air
tanganku menggapai ke atas sementara arus menarikku lebih dalam
aku tidak mengenal diriku sendiri...
ada apa ini???

ketika aku berkendara lagi
masih kutemukan tatapmu
kita berbeda dalam penyampaian
marah dan teriakku ada di lembah curam

tolong,
beri aku kesempatan...

--------

(puisi ini saya buat atas permintaan seorang teman)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar